Selain teknik dasar atau bottom fishing, ikan ruby snapper juga boleh dipancing dengan aplikasi jigging atau lebih tepat lagi menerusi teknik jigging perlahan.
Malah melalui teknik jigging inilah, spesies dasar ini menjadi popular dalam masa singkat dan hampir semua pemancing mahu mencubanya.
Dengan kaedah ini pemancing harus menggunakan metal jig yang berukuran besar antara 300 gram hingga 600 gm.
Mengunjun jig seberat 300 gm di padang pancing kedalaman 200 hingga 400 meter bukanlah satu usaha yang ringan. Belanja peralatan untuk jigging ruby snapper juga bukan kecil.
Tapi saat kita berhasil strike, kepuasannya akan sangat luar biasa, itulah salah satu sensasi memancing dengan teknik jigging.
Sensasi ini bermula saat kita menurunkan metal jig, pastikan jig kita sampai menyentuh dasar karang, kemudian karau atau pitch dengan berlahan karena ikan ruby pergerakannya
sangat lambat saat menyambar umpan, dibandingkan dengan jenis amberjack atau dogtooth.
Kemudian (setelah karau perlahan) dengan anggaran metal jig sampai pada kedalaman 10 meter atau 20 meter dari dasar laut, kemudian kita turunkan kembali dan begitu seterusnya, sampai kita berhasil mendapatkan sambaran.
Ketika slow jigging masih baru diperkenalkan, jigging ruby snapper ini dianggap satu aplikasi membunuh diri.
Memadai memperoleh seekor sahaja ruby walaupun berskala saiz 2-3 kg sahaja pun, ia memerah kudrat dan keringat untuk mengepamnya ke permukaan dari kedalaman 200 meter.
Hari ini, dengan peralatan pancing yang semakin efisien untuk jigging laut dalam seperti memburu ruby snapper ini, sensasi yang dirasai dan kepuasan amat sangat setelah
mendakap ruby snapper itu membuatkan aplikasi jigging ruby snapper ini menjadi fenomena besar dalam industri perikanan rekreasi tanah air.