Patin Mekong Hampir Pupus? Biar Betul!!

Share

 

Menurut catatan tidak rasmi, spesies ini mencapai panjang 3 meter, ia mampu membesar dengan sangat cepat hingga mencapai 150 kg hingga 200 kg) dalam tempoh 6 tahun. Dilaporkan beratnya mampu mencapai 350 kg.

 

Tangkapan terbesar yang dicatat di Thailand sejak rekod catatan disimpan dimulai pada tahun 1981 adalah spesimen betina berukuran panjang 2.7meter dan berat 293kg. Spesimen ini ditangkap pada tahun 2005, secara luas diakui sebagai ikan air tawar terbesar yang pernah ditangkap.

 

 

Jabatan Perikanan Thailand mengeluarkan telurnya sebagai sebahagian dari program pembiakan, untuk membebaskannya kembali ke habitat asal, tetapi ikan itu mati di dalam kurungan dan dijual sebagai makanan kepada penduduk desa setempat.

 

Populasi ikan ini kian menyusut dengan pengurangan spesimen juvenil ditemui. Sementara penangkapan luar kawasal di Kemboja ketika musim ia membiak memburukkan lagi keadaan.

 

Sementara larva pula berhadapan ancaman fragmentasi habitat karena pembangunan empangan yang menjadi semakin meningkat.

 

 

Patin Mekong adalah spesies yang terancam di Lembangan Mekong, dan konservasionis telah memfokuskannya sebagai spesies utama untuk mempromosikan konservasi di sungai.

 

Meskipun projek kajian sedang berlangsung, relatif sedikit yang diketahui tentang spesies ini. Secara sejarah, jangkauan alami ikan dari Mekong yang lebih rendah di Vietnam (di atas air payau yang dipengaruhi delta sungai) sampai ke bahagian utara sungai di Provinsi Yunnan, China, yang meliputi hampir 4800 km panjang sungai.

 

Kerana ancaman, spesies ini tidak lagi mendiami sebahagian besar habitat aslinya. Sekarang diyakini hanya ada dalam populasi kecil yang terisolasi di wilayah Mekong tengah. Spesies ini berkumpul di awal musim hujan dan bermigrasi ke hulu untuk bertelur.

 

 

Mereka hidup terutama di saluran utama sungai, di mana kedalaman air lebih dari 10 meter, sementara para peneliti, nelayan dan pegawai rasmi telah menemukan spesies ini di Sungai Tonle Sap dan Tasik di Kamboja, Cagar Biosfer UNESCO.

 

Pada masa lalu, para nelayan melaporkan ikan-ikan itu di sejumlah anak sungai Mekong. Namun hari ini, pada dasarnya tidak ada penampakan yang dilaporkan di luar saluran sungai Mekong utama dan wilayah Tonle Sap.

 

Pemahaman tentang pola migrasi spesies tidak lengkap. Ikan-ikan tersebut diandaikan dipelihara terutama di Mekong dan danau Tonle Sap di Kamboja dan bermigrasi ratusan kilometer ke utara ke tempat pembiakan di Thailand.

 

 

Fragmentasi yang disebabkan oleh pembangunan infrastruktur empangan menjadi ancaman yang semakin umum terjadi pada ikan larva dan mengurangi kemampuan pembiakan. Penangkapan yang berlebihan, pembentungan, penghancuran pembiakan, dan tempat berkembang biak telah mengambil korban di habitat spesies.

 

Ketika waktu fry (benih), spesies ini memakan zooplankton di sungai dan dikenal sebagai kanibal. Setelah kira-kira satu tahun, ikan menjadi herbivora, memakan alga berfilamen, mungkin menelan larva dan perifiton secara tidak sengaja.

 

Ikan tersebut kemungkinan mendapatkan makanannya dari algae yang tumbuh di permukaan berbatu yang terendam, karena tidak memiliki jenis gigi.

 

 

Patin Mekong adalah herbivor tak bergigi yang hidup dari tanaman dan algae di sungai. Melalui kajian (pembedahan perut) ikan ini dikenal pasti memakan zooplankton dan fitoplankton.

Published by
Amang