Tetraodontidae terdiri dari sekurang-kurangnya 120 spesies ikan buntal yang tergolong dalam 20 genera.
Ikan ini banyak ragamnya di perairan tropika dan tidak umum dalam di perairan son sederhana dan tidak ada di perairan sejuk.
Mereka memiliki ukuran kecil hingga sederhana, meskipun beberapa spesies memiliki panjang lebih dari 100 sentimeter.
Secara morfologi, ikan-ikan yang termasuk dalam famili ini hampir serupa dengan ikan landak laut yang memiliki tulang belakang luas yang besar (tidak seperti tulang belakang
Tetraodontidae yang lebih tipis, tersembunyi, dan dapat dilihat ketika ikan ini mengembungkan diri).
Walaubagaimana nama ilmiah bagi spesies ini merujuk kepada empat gigi besar yang terpasang pada rahang atas dan bawah yang digunakan untuk menghancurkan cengkerang krustasea dan moluska, mangsa alami mereka.
Ikan buntal secara umum dipercayai sebagai vertebrata paling beracun dan menduduki carta kedua di dunia selepas golden frog (katak racun emas).
Organ-organ dalam seperti hati dan kadang-kadang kulit mereka sangat beracun bagi
sejumlah haiwan jika dimakan, namun daging beberapa spesies ikan ini dijadikan sebagai makanan di Jepun (disebut fugu) atau Korea (disebut bok) dan disiapkan oleh tukang
masak yang pakar mengenai anggota badan yang selamar dimakan dan seberapa banyak kadarnya.
Ikan buntal memiliki ciri-ciri dapat mengembungkan badannya jika terkena mata pancing ataupun tertangkap jaring.
Ikan buntal biasanya juga mengganggu pemancingan karena ikan ini sering menyambar tali pancing dengan giginya yang tajam dan akan memutuskan tali pancing pancing anda sekaligus.
Ikan ini tidak dapat diambil sebagai tangkapan karena beracun dan berduri banyak sehingga para nelayan atau pemancing biasanya membuangnya saja.
Ikan buntal memiliki nama umum seperti porcupinefish (ikan landak, kerana berduri seperti landak) dan balloonfish dan globefish karena bentuknya yang mampu membesar seperti balon.
Hal itu berlaku pula saat ia berada di perairan di dalam laut, dimana jika ia merasa dalam bahaya maka ia akan menggelembungkan dirinya seperti balon untuk menakuti musuhnya.
Pertahanan diri seperti ini merupakan yang paling efektif selain racun yang terdapat dalam tubuhnya sehingga ikan predator tidak mahu memakannya.