Udang lipan, udang mentadak, udang ketak atau apa saja panggilannya adalah krustasia laut.
Ada pendapat pakar kajian mengatakan udang lipan bukanlah udang mahupun lipan sebaliknya diberi nama menurut bentuk fizikal yang hampir menyamai kedua-dua haiwan tersebut.
Walau bagaimana pun udang lipan adalah sejenis udang laut yang diperdagangkan secara meluas.
Hanya ia kurang difahami berikutan terdapat terlalu banyak spesies udang lipan dan kebanyakkannya menghabiskan hayatnya dalam lubang-lubang di dasar laut.
Apa yang pasti, udang lipan dikenali berikutan beberapa keistimewaan sifatnya.
IKLAN
Pertamanya, udang lipan memiliki sepasang anggota yang berdaya hentaman tinggi. Kekuatannya dikatakan berupaya untuk memecahkan cermin kaca akuarium.
Udang lipan secara morfologi mempunyai garis hitam pada bahagian belakang antara antena dan somalia mata, antenula yang menghasilkan zat warna hitam berpusat pada bahagian tepi anterior, celah antara torasik somit, dan garis tepi antara anterior dan posterior pada karapas.
Keunikan lain dari udang ini mempunyai dua mata yang berputar 360 darjah berfungsi sebagai radar.
IKLAN
Kebiasaan udang ini bersembunyi dan berdiam diri di bebatuan dan balik karang sambil menunggu mangsanya.
Udang lipan termasuk salah satu hewan karnivor yang boleh membunuh ikan dengan ukuran lima kali lebih besar dari badannya.
Dalam dunia memancing, udang lipan merupakan umpan yang sangat berharga bagi memancing di lautan.
IKLAN
Terutamanya bagi memburu spesies demersal bernilai tinggi seperti jenahak dan kerapu.
Taksonomi
Nama saintifik: Harpiosquilla raphidea Nama Inggeris: Silver Mantis Shrimp Nama tempatan: Udang lipan, udang mentadak Nama Hokkien: Heh korr
Tak kumpau punya, baca lah UMPAN seeNI! Download seeNI sekarang!
Nama binomial: Panulirus versicolor (Latreille, 1804)
Keanekaragaman jenis Panulirus sp di perairan daerah tropika lebih besar daripada di daerah sub-tropika, tetapi kelimpahannya relatif rendah. Rainbow lobster atau udang kara hijau (Panulirus versicolor) hidup pada perairan terumbu karang sampai pada kedalaman beberapa meter.
Biasanya mendiami tempat-tempat yang terlindung di antara batu-batu karang dan jarang ditemukan dalam kelompok yang berjumlah besar. Banyak terdapat diperairan Asia tenggara termasuklah Malaysia.
Warna lobster bervariasi tergantung jenisnya, pola-pola duri di kepala, dan warna lobster biasanya dapat dijadikan tanda spesifik jenis lobster. Genus-genus dari panulirudae dalam pengelompokan taksonominya menggunakan ciri morfologi dan berhubungan erat dengan letak geografi atau garis lintang dan juga kedalaman air. Sebagai contoh, untuk perairan cetek di daerah equator akan dijumpai genus Panulirus.
Rainbow lobster atau multicolor lobster (Panulirus versicolor) hidup pada kedalaman 5 – 30 meter (Subani, 1977 in Hasrun, 1996). Banyak spesies yang hidup pada substrat yang berbatu-batu, lumpur atau pasir dan membuat lubang.
Kebanyakan lobster memilih tempat-tempat yang berbatu karang, di balik batu karang yang hidup maupun batu karang yang mati, pada pasir berbatu karang, di sepanjang pantai dan teluk-teluk. Karena itulah organisma ini dikenali dengan nama udang karang atau lobster.
Mereka kurang menyukai tempat-tempat yang sifatnya terbuka dan terlebih arus yang kuat. Tempat-tempat yang disukai adalah perairan yang terlindung. Berdasarkan pengalaman nelayan, udang karang banyak terdapat di tempat-tempat yang memiliki kedalaman perairan 10–15meter.
Kebiasaan hidupnya merangkak di dasar laut berkarang, di antara karang-karang, di gua-gua karang, dan di antara bunga karang. Berdasarkan kebiasaannya merangkak, maka lobster dikatakan tidak pandai berenang, walaupun memiliki kaki renang.
Lobster termasuk haiwan nokturnal yang aktif pada malam hari, keluar meninggalkan sarangnya untuk mencari makan dan pasif di siang hari. Haiwan nokturnal memiliki memiliki aktiviti yang tinggi pada permulaan menjelang malam dan berhenti beraktiviti dengan tiba-tiba ketika matahari terbit.
Mereka menjadikan moluska dan echinodermata sebagai makanan yang paling digemarinya, selain ikan dan protein haiwan lainnya, terutama yang mengandung lemak, serta jenis algae. Udang kara dapat digolongkan sebagai haiwan yang mengasuh dan memelihara keturunannya walaupun sifatnya hanya sementara.
Lobster betina yang sedang bertelur melindungi telurnya dengan cara meletakkan atau menempelkan butir-butir telurnya pada bahagian bawah abdomen hingga telur tersebut menetas menjadi larva udang.
Menjelang akhir period pengeluaran telur dan setelah disenyawakan, lobster akan bergerak menjauhi pantai dan menuju ke perairan karang yang lebih dalam untuk penetasan. Jumlah telur yang dihasilkan setiap ekor betina lobster dapat mencapai lebih dari 400,000 biji.
Larva lobster memiliki bentuk yang sangat berbeda dari yang dewasa. Larva pada stadium filosoma misalnya, mempunyai bentuk yang pipih seperti daun sehingga mudah terbawa arus.
Semenjak telur menetas menjadi larva hingga mencapai tingkat dewasa dan akhirnya mati, maka selama pertumbuhannya, lobster selalu mengalami pergantian kilit (moulting). Pergantian kulit tersebut lebih sering terjadi pada peringkat larva. Secara umum dikenali ada tiga tahap peringkat larva, iaitu naupliosoma, filosoma, dan puerulus.
Perubahan dari tahap ke tahap berikutnya selalu terjadi pergantian kulit yang diikuti perubahan-perubahan bentuk (metamorphose) yang terlihat dengan adanya modifikasi-modifikasi terutama pada alat geraknya.
Pada peringkat filosoma iaitu bahagian pergantian kulit yang terakhir, terjadi peringkat baru yang bentuknya sudah mirip lobster dewasa walaupun kulitnya belum mengeras.
Pertumbuhan berikutnya setelah mengalami pergantian kulit lagi, terbentuklah lobster muda yang kulitnya sudah mengeras karena diperkuat dengan zat kapur. Bentuk dan sifatnya sudah mirip lobster dewasa (induknya) atau disebut sebagai juvenil.
Tak kumpau punya, baca lah UMPAN seeNI! Download seeNI sekarang!
Udang kara adalah keluarga (Nephropidae juga Homaridae) besar krustasea laut.Udang kara memiliki tubuh panjang dengan ekor berotot, hidup di celah-celah atau lubang di dasar laut. Tiga dari lima pasang kaki mereka memiliki sepit, termasuk pasangan pertama, yang biasanya jauh lebih besar dari yang lain.
Udang kara sangat bernilai sebagai makanan laut, penting dari aspek ekonomi, dan merupakan salah satu komoditi paling menguntungkan di daerah persisir yang mereka huni.
Spesies yang penting secara komersial termasuk dua spesies Homarus dari Lautan Atlantik utara, dan Scampi (yang lebih mirip udang, atau udang kara mini).
Udang kara adalah invertebrata dengan kerangka luar yang keras. Seperti kebanyakan arthropoda, udang kara harus bersalin kulit untuk tumbuh, yang membuat mereka terdedah kepada bahaya.
Selama proses moulting (bersalin kulit), beberapa spesies berubah warna. Udang kara memiliki 8 kaki berjalan; tiga pasang hadapan memiliki cakar, yang pertama lebih besar dari yang lain.
Sepit hadapan juga secara biologis dianggap sebagai kaki, sehingga mereka termasuk dalam Order Decapods (sepuluh kaki). Meskipun udang kara sebahagian besar semitrikal secara bilateral seperti kebanyakan arthropoda lainnya, beberapa genus memiliki penyepit khusus yang tidak setara.
Anatomi udang kara meliputi dua bahagian tubuh utama: cephalothorax dan abdomen. Cephalothorax menggabungkan kepala dan thorax, yang keduanya ditutupi oleh karapas chitinous.
Kepala udang kara terdiri dari antena, rahang bawah, maksila pertama dan kedua. Kepala juga menyandang mata majmuk.
Berikutan udang kara hidup di lingkungan keruh di dasar lautan, mereka kebanyakan menggunakan antena sebagai sensor.
Mata udang kara memiliki struktur reflektif di atas retina cembung. Sebaliknya, mata yang paling kompleks menggunakan konsentrator sinar bias (lensa) dan retina cekung.
Thorax udang kara terdiri dari maxillipeds, pelengkap yang berfungsi terutama sebagai bahagian mulut, dan pereiopoda, pelengkap yang berfungsi untuk berjalan dan mengumpulkan makanan.
Abdomen termasuk pleopoda (juga dikenal sebagai perenang), digunakan untuk berenang serta kipas ekor, terdiri dari uropoda dan telson.
Udang kara, seperti sesiput dan lelabah, memiliki darah biru karena adanya hemocyanin, yang mengandungi tembaga.
Sebaliknya, vertebrata dan banyak haiwan lain memiliki darah merah dari hemoglobin yang kaya zat besi.
Udang kara memiliki hepatopankreas hijau, yang disebut tomalley oleh para chef, yang berfungsi sebagai hati dan pankreas haiwan.
Udang kara dari keluarga Nephropidae serupa dalam bentuk keseluruhan dengan sejumlah kelompok terkait dengan yang lain.
Mereka berbeza dari udang kara air tawar dalam kekurangan sambungan antara dua segmen terakhir thorax, dan mereka berbeda dari udang kara karang keluarga Enoplometopidae dalam memiliki penyepit penuh pada tiga pasang kaki pertama, bukan hanya satu.
Perbezaan dari keluarga fosil seperti Chilenophoberidae didasarkan pada pola alur pada karapas.
Udang kara hidup di semua lautan, di dasar berbatu, berpasir, atau berlumpur dari garis pantai ke luar batas landas kontinen.
Mereka umumnya hidup sendiri di celah-celah atau di liang di bawah batu. Udang kara adalah omnivora dan biasanya memakan mangsa hidup seperti ikan, moluska, krustasea lain, cacing, dan beberapa tanaman.
Mereka memakan bangkai jika terdesak, dan diketahui juga bersifat kanibalisme di dalam kurungan. Namun, ketika kulit udang kara ditemukan di dalam perut udang kara, ini belum tentu merupakan bukti kanibalisme kerana udang kara memakan kulitnya setelah moulting.
Sementara kanibalisme dianggap tidak ada di antara populasi udang kara liar, itu diamati pada 2012 oleh para peneliti yang mempelajari udang kara liar di Maine.
Secara umum, udang kara memiliki panjang 25-50 cm (10-20 inci, dan bergerak dengan perlahan berjalan di dasar laut.
Namun, ketika mereka melarikan diri, mereka berenang mundur dengan cepat dengan menekuk dan meluruskan perut mereka. Kepantasan 5m/s (11mph) telah dirakam. Ini dikenali sebagai reaksi pelarian karidoid.
Tak kumpau punya, baca lah UMPAN seeNI! Download seeNI sekarang!
Secara morfologi lobster yang biasa disebut udang karang atau udang kara, memiliki tubuh yang beruas-ruas seperti udang pada umumnya. Tubuh lobster terdiri dari dua bahagian utama iaitu bagian kepala yang disebut cephalotorax dan bahagian badan yang disebut abdomen.
Pada bahagian abdomen berbentuk ruas-ruas yang dilengkapi dengan lima pasang kaki renang dan sirip ekor yang berbentuk seperti kipas. Hal inilah yang membezakan lobster dengan udang pada umumnya.
Habitat alami lobster adalah kawasan terumbu karang di perairan pantai dari yang cetek hingga kedalaman 100meter. Berdasarkan kawasan penyebarannya, lobster dikelompokkan menjadi beberapa jenis.
Cluster 1
Continental Species Spiny Lobster
Lobster kelompok ini hidup di perairan persisir pantai berkarang pantai yang cetek.
Cluster 2
Coral Species Spiny Lobster
Lobster kelompok ini hidup di perairan pantai berkarang mahupun ke laut lepas yang agak dalam.
Cluster 3
Oceanic Species Spiny Lobster
Lobster kelompok ini hidup pada perairan laut lepas.
Spesies-spesies lobster
Long Legged Spiny Lobster (Panulirus longipes)
Bahagian tubuh lobster ini memiliki warna dasar kecoklatan dengan kebiruan pada antenanya.
Painted Spiny Lobster (Panulirus versicolor)
Pada bahagian belakang badannya berwarna hijau bening dengan tompokan merah kecoklatan.
Ornate Spiny Lobster (Panulirus ornatus)
Badannya berwarna hijau kebiruan berbelang–belang dengan warna hitam dan kuning pada kaki-kakinya.
Mud Spiny Lobster (Panulirus polyphagus)
Tubuhnya memiliki warna dasar coklat dengan warna putih melintang pada setiap ruas badannya.
Scalopped Spiny Lobster (Panulirus homarus)
Bahagian belakang pada tubuhnya didominasi oleh warna kehijauan atau coklat kemerahan dan terdapat bintik-bintik besar dan kecil berwarna kuning terang.
Pronghorn Spiny Lobster (Panulirus penicillatus)
Bahagian badan berwarna hijau tua dan hijau kehitaman dengan warna coklat yang melintang di setiap ruas badannya. Lobster jenis ini banyak ditemukan tidak jauh dari pantai.
Karakter Lobster
Jenis jantina lobster dapat ditemukan di antara kaki jalannya. Alat pembiakan jantan lobster terletak di antara kaki jalan kelima berbentuk lancip atau menirus ke hujung dan menonjol keluar. Sedangkan alat kelamin betina lobster terletak di antara kaki jalan ketiga berbentuk dua organ lancip.
Lobster merupakan organisma nokturnal iaitu hidupan yang melakukan aktivitinya pada malam hari. Lobster akan lebih aktif pada malam hari terutama untuk makan. Pada saat siang hari, lobster akan berehat di bebatuan karang.
Moulting
Lobster dapat berganti kulit atau moulting seperti jenis organisma berkarapas lainnya. Proses pergantian kulit ini biasanya pada saat fase pertumbuhan dan pertambahan berat tubuhnya. Pada saat moulting, lobster akan melakukannya di tempat persembunyian tanpa makan dan tidur. Proses ini biasanya berlangsung selama 1-2 minggu.
Kanibalisme
Jenis makanan yang disukai lobster terdiri dari pelbagai jenis ketam, moluska, dan ikan. Pada saat mereka kekurangan makanan, mereka akan memangsa sesama sendiri atau bersifat kanibalisme.
Daya tahan
Pada umumnya, udang dapat bertahan hidup pada perairan yang memiliki saliniti yang fluktuatif. Namun lobster sangatlah sensitif terhadap perubahan saliniti dan suhu.
Tak kumpau punya, baca lah UMPAN seeNI! Download seeNI sekarang!
Tahu ke anda bahawa memancing ketika hujan, memberi anda peluang lebih baik untuk menangkap lebih banyak ikan. Memang betul, tetapi ia memerlukan sedikit perencanaan...